Kajian Bukhori Bab Ilmu 5
كِتَابُ الْعِلْمِ
بَاب طَرْحِ الْإِمَامِ
الْمَسْأَلَةَ عَلَى أَصْحَابِهِ لِيَخْتَبِرَ مَا عِنْدَهُمْ مِنْ الْعِلْمِ
BAB TENTANG PEMIMPIN BERTANYA KEPADA PARA PENGIKUTNYA UNTUK MENGUJI (SEJAUHMANA)
ILMU MEREKA.
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا
عَبْدُاللَّهِ بْنُ دِينَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا
مَثَلُ الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِي مَا هِيَ قَالَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي
قَالَ عَبْدُاللَّهِ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ
قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ
Kata Imam al-Bukhari:
Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami. Sulaiman telah menceritakan
kepada kami, Abdullah bin Dinar telah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Umar,
dia berkata, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah
bersabda, "Di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daun-daunnya tidak
rontok dan pohon tersebut bagaikan seorang muslim, katakan pohon apa itu?"
Orang-orang pun berpikir tentang
pepohonan yang ada di padang pasir. Kata Abdullah bin Umar (Ibnu Umar),
"Saya berpikir bahwa pohon tersebut adalah pohon kurma, namun saya malu
mengucapkannya. "Kemudian orang-orang mengatakan, "Ya Rasulullah,
beritahukan kepada kami pohon tersebut". Rasulullah
saw. bersabda, "Yaitu pohon kurma".
Syarah Hadis
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ
حَدِّثُونِي مَا هِيَ قَالَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُاللَّهِ
فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا
مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ
dari Ibnu Umar, dia berkata,
"Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda,
"Di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daun-daunnya tidak rontok dan
pohon tersebut bagaikan seorang muslim, katakan pohon apa itu?"
Perkataa: “Orang-orang pun berpikir tentang pepohonan yang ada di
padang pasir”, maksudnya masing-masing di antara
mereka menafsirkan dengan berbagai macam pohon selain kurma.
Perkataa: “Kata Abdullah bin Umar (Ibnu Umar), "Saya berpikir
bahwa pohon tersebut adalah pohon kurma, namun saya malu mengucapkannya”. Mengapa malu? Dalam hadis lain beliau menjelaskan
sebabnya: Aku adalah orang yang paling muda di antara yang hadir, ketika itu
aku berusia 10 tahun” Jadi, khawatir dianggap tidak sopan. Aku melihat para
sahabat senior, seperti Abu Bakar dan Umar pun tidak berbicara, maka akupun
tidak berbicara"Kemudian orang-orang
mengatakan, "Ya Rasulullah, beritahukan kepada kami pohon tersebut". Rasulullah
saw. bersabda, "Yaitu pohon kurma".
Relevansi hadis
dengan bab dan kitab ilmu:
Seorang guru
boleh menguji murid atau seorang pemimpin boleh menguji pasukan dengan sesuatu
yang sulit/sukar untuk mengetahui sejauhmana tingkat ilmu atau pengetahuan
mereka, namun perlu pula dijelaskan seandainya mereka tidak memahami/tidak
mampu menjawab.
seorang guru
boleh menggunakan metode tamtsil (perumpaman) dalam mengajar apabila dipandang
lebih bermanfaat/efektif untuk mencapai maksud tertentu.
Faidah tambahan:
Malu merupakan
sikap yang terpuji dalam perkara tertentu selama tidak mengabaikan manfaat
Pada hadis
tersebut terdapat petunjuk tentang berkah pohon dan buah kurma, antara lain:
Pohon kurma
adalah pohon yang terkenal dan mempunyai banyak keistimewaan, yaitu daunnya
tidak berguguran, berkahnya terdapat dalam setiap bagian dan tetap
tumbuh/bertahan dalam setiap keadaan (tidak mengenal musim). Sejak tumbuh
hingga menjadi kering, buahnya dapat dimakan dalam berbagai jenisnya, baik
basah maupun kering. Ketika kering ia menjadi makanan yang tahan lama dan cukup
mandiri tanpa memerlukan kepada yang lain (seperti bumbu atau penyedap) serta
praktis dan mudah dibawa oleh yang bepergian. Di samping seluruh bagiannya
dapat dimanfaatkan. Bijinya menjadi makanan hewan dan dari ijuknya dapat dibuat
tali. Di jaman dulu, batangnya digunakan sebagai tiang rumah/kontruksi bangunan.
Maksud
perumpamaan:
Rasul membuat
perumpamaan bagi umatnya dan menghubungkan mereka dengan sesuatu yang ada di
hadapannya (dikenal oleh mereka/tidak asing bagi mereka) hingga dapat dipahami
oleh mereka maksudnya (apa yang diinginkan dan dituju), yaitu menjelaskan
keadaan muslim pada status/kedudukan yang sebaik-baiknya, dalam hal ini harus
seperti pohon kurma; dari seorang muslim harus lahir kebaikan yang kekal, tidak
terputus serta pemberian yang tidak mengendur dan tidak pula berkurang, juga
tidak menimbulkan gangguan atau bahaya.
Fungsi Metode
perumpamaan:
Perumpaman akan
lebih berguna apabila menggunakan sesuatu yang ada dalam lingkungan orang yang
ditanya (dengan sesuatu yang tidak asing bagi mereka). Bisa jadi orang lain
yang tidak masuk dalam lingkungan itu sama keadaannya dengan orang itu.
Mengumpamakan
orang yang ditanya dengan sesuatu yang baik secara keseluruhan. Sama saja,
apakah hal itu dirasakan oleh orang yang ditanya di masa sekarang atau di masa
mendatang.
0 comments:
Post a Comment